Ini budaya aku, bukan punya kamu!!!


23 Oktober 2012 pukul 9:28
 Kebudayaan adalah identitas suatu negara dan juga karakteristik yang membedakan antara satu negara dengan negara lain. Namun, karena perbedaan itu kita dituntut untuk belajar bagaimana kita bisa bersatu dengan sesuatu yang membedakan kita. Seperti halnya orang indonesia yang mempelajari tarian jepang ataupun menyukai makanan khas jepang bahkan sampai ingin tahu bagaimana cara membuat makanan itu. Pengetahuan kita akan bertambah luas dengan adanya perbedaan-perbedaan itu dan kita dapat bersosialisasi dengan orang yang berbeda ras dengan kita.
Namun, bagaimana jika kebudayaan kita itu diakui oleh bangsa lain? Tentu saja bagi yang masih memiliki rasa nasionalisme pasti akan merasa tidak terima jika kebudayaan kita sampai di akui oleh  bangsa lain, bukan?. Dan inilah yang saya ingin tuangkan dalam tulisan ini. 

Saya sempat terkejut apa yang saya temukan ketika menonton drama korea yang berjudul  "miss. Panda and mr. Hedgehog" yang baru-baru ini dirilis di channel A di korea. Pada episode ke-7, ada dua tokoh yaitu go seung ji dan choi won il yang sedang berdialog saling menantang. Dari situ choi won il berkata dia akan melawan go seung ji dengan pencak silat. Go seung ji merasa bingung dengan apa yang won il katakan kemudian dia berkata “apa itu pencak silat?” lalu won il pun berkata bahwa pencak silat adalah beladiri tradisional Malaysia. Nah, dari situ saya terkejut. Bukankah pencak silat adalah seni bela diri yang berasal dari Indonesia yang memiliki aliran-aliran yang khas pada tiap-tiap daerah di Indonesia. Seperti di Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri. Tapi mengapa seorang laki-laki yang berbangsa Korea Selatan ini menyebutkan bahwa pencak silat adalah kebudayaan Malaysia apakah karena kekurang tahuan  mereka atau karena faktor-faktor lain?.

Tidak hanya kejadian ini. B1 A4, sebuah boy band baru asal Korsel yang belum lama menggelar konser di Malaysia sempat menyanyikan “Rasa sayang-sayange” dengan fasih. Nah, bukankah lagu “Rasa sayang-sayange” adalah lagu Nusantara yang berasal dari maluku? Lagi-lagi seseorang yang berkebangsaan Korea selatan pun menyangka budaya milik Indonesia ini adalah kepunyaan Malaysia. Ini adalah sebagian kecil yang saya temukan. Mungkin masih banyak orang-orang berkebangsaan asing menyangka kebudayaan yang sebenarnya milik Indonesia itu kepunyaan  Malaysia. Memang,  sebenarnya banyak sekali kontroversi kebudayaan-kebudayaan antara Malaysia dengan Indonesia yang sudah terjadi. Namun pertanyaannya, sejauh inikah orang-orang menyangka kebudayaan kita milik orang lain? Inilah tugas kita sebagai bangsa Indonesia yang harus peka terhadap kebudayaan Indonesia. Jangan sampai rasa keingintahuan kita terhadap kebudayaan asing melupakan kebudayaan sendiri.

_syifa_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serunya Mengenal Wisata Kota Tua bersama Vivalova Happy Race

Cerita Tiga Pulau di Kepulauan Seribu

Ada Kesan di PJBM 2015