Berprestasi Dengan Hobi
Anak
muda merupakan aset negara yang dituntut harus memiliki banyak ide dan inovasi.
Melalui karya-karya kreatifnya, anak muda dapat berperan serta membangun bangsa ke arah yang
lebih baik. Mimpi besar dan kerja keras adalah modal utama dalam menciptakan
karya yang luar biasa. Tidak hanya menjadi kebanggaan untuk diri sendiri, tapi untuk orang di sekitarnya
dan juga bangsanya.
Adalah
Farabi Ferdiansyah, salah satu muda yang kreatif yang juga ikut serta berperan membangun bangsanya
melalui karya-karya jurnalistiknya. Dia merupakan alumni Jurusan Jurnalistik,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2012. Setelah berhasil meraih S1 nya dengan cumlaude,
kini dia bekerja di salah satu
stasiun TV swasta Indonesia.
Selain
bekerja, dia pun masih aktif di beberapa organisasi tempatnya menimba ilmu dan
pengalaman. Salah satunya adalah FLP (Forum Linkar Pena) Ciputat, sebuah forum
kepenulisan. Dia masih aktif berbagi ilmu dengan menjadi mentor pada peminatan
jurnalistik di organisasi tersebut. Selain itu, bersama teman seprofesinya dari
berbagai media, dia membuat sebuah grup
diskusi yang berdama Forum Jurnalis Muda Indonesia (FJMI).
“Karya!
Pekerjaan dan karya jurnalistik menurut saya sangat mulia,” katanya saat ditanyai
mengenai ketertarikannya dengan dunia jurnalisme.
Menurutnya,
denan karya jurnalistik yang tidak menghakimi dan meninformasikan news worthy kepada masyarakat bisa menginspirasi dan
membuat kea rah yang lebih baik dan itu sama saja dengan mengedukasi
masyarakat. Hal lain yang membuatnya tertarik pada dunia yang ia geluti tersebut karena berkarya di bidang
jurnalistik selalu tertantan dangan hal, isu, dan objek baru yang membuatnya
terus belajar. “Dengan menjadi jurnalis, kita juga bisa menjadi saksi sejarah
negeri ini. Yah, bisa jadi bahan cerita ke anak cucu. Hehe.” Tambahnya lagi.
Dengan
segudang pekerjaannya, anak kedua dari tiga bersaudara ini juga mau menyempatkan
waktu untuk berbagu ilmu di beberapa sekolah. Rasa memiliki hutang kepada organisasi, LSM
atau instansi yang telah mendidiknya menjadi seorang yan profesional seperti
sekarang ini, mendorong dirinya untuk mengabdi dengan berbagi ilmu. “Dan memang
dari dulu saya punya
hasrat untuk mengajar. Meskipun ilmu yang kita punya masih sedikit, ya sedikit
itulah yang harus disampaikan. Insya Allah, kita bisa meginspirasi mereka,
syukur-syukur bisa membuat perubahan untuk lingkungan dan negara,” katanya.
Sejak
kuliah, pria yang akrab disapa Abi ini memiliki hobi dalam dunia tulis menulis,
foto dan video. Kesukaannya ini
membuatnya banyak menelurkan karya
seperti buku, puisi, naskah scenario TV dan lain sebagainya. Selain karya
tulis, dia pun menelurkan karya fotografi dan audio-visual yang mengiringnya
menjadi juara. “In The Name of God” adalah
salah satu judul karya fotografinya yang pernah dipamerkan di Kota Madrid pada
2014. Tak hanya itu, film dokumenter yang berjudul Naga Yang Berjalan di Atas Air jua pernah ditampilkan pada acara Festifal
Film Dokumenter Internasional Korea.
Dengan
berkarya dari hobi, setiap proses tentunya akan terasa nikmat. Dengan begitu, hasil yang
diperoleh pun memuaskan. Hobinya di bidang
jurnalistik, tidak hanya membuat dirinya berkarya dan mendapat standing applause dari banyak orang, tetapi juga bisa membawanya
belajar ke Amerika. Pada 2012, dia mendapat beasiswa Study of The US Institute (SUSI) for Student Leadership on New Media in
Journalism di Universitas Ball State, USA. Banyak ilmu dan pengalaman yang
ia peroleh, terutama tentang pola pikir. “Jadi, pola pikir kita sudah
internasional, bukan lokal lagi,” katanya.
Berawal dari mimpi
Motivasi
untuk terus berkarya adalah karena karya merupakan hal yang bisa dinikmati
banyak orang. “The big dream have no time for worries!” katanya. Menurutnya, mimpi
adalah hal yang benar-benar harus diwujudkan dan difokuskan dalam prosesnya.
Yang terpenting adalah
jangan menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada. “Motivasi harus dijaga,
kalau punya saat itu, dan bisa, kejar! Ngimbanginnya, waktu tidur dan maennya
dikurangin. Hehe,” lanjutnya.
Menjadi
jurnalis profesional, mendapat beasiswa S2 dan menjadi dosen komunikasi adalah
mimpi Abi selanjutnya. Dengan begitu, dia ingin melanjutkan prosesnya mengejar
apa yang dia mimpikan.
Dengan terus berusaha, berdoa dan pantang menyerah.
Dalam
dunia jurnalisme, ia
juga memiliki harapan agar pers di Indonesia selalu lebih jeli dalam melihat sebuah
isu dan mampu mengemasnya menjadi berita yang kredibel, solutif, inspiratif,
dan edukatif. Dengan beitu, Indonesia
akan menjadi lebih baik lagi dari berbagai aspek baik ekonomi, sosial, dan
budaya.
Mimpi dan motivasi yang kita jaga. kalau punya mimpi,
kejar! Hidup itu harus punya tujuan. So, apa tujuan kalian?
Komentar
Posting Komentar